Angka 0 memiliki arti penting dalam ilmu
hitung, serta dalam memaknai dan menilai banyak hal dalam kehidupan
sehari-hari. Angka 0 yang dalam bahasa Inggris disebut zero berasal dari bahasa
Arab “sifr” yang bermakna “kosong”, sehingga angka 0 seringkali diartikan
sebagai ketiadaan, kekosongan dan kehampaan dalam diri dan kehidupan manusia.
Menjadi tanda kekalahan dalam sebuah pertarungan atau pertandingan, dan sering
dianggap sebagai lambang ketidakmampuan seseorang dalam menjalankan peran
kehidupan. Meskipun demikian, angka 0 memiliki arti penting dalam mencapai
kesempurnaan nilai sesuatu, serta bisa menjadi simbol kemenangan bagi penyucian
jiwa.
Secara historis, ditemukannya angka 0
pertama kali oleh Muhammad bin Ahmad merupakan sebuah hasil pemikiran mendalam
untuk menjawab masalah penghitungan bilangan di masa itu. Menuliskan bilangan
dalam jumlah besar, dengan menggunakan angka-angka yang demikian rumit seperti
angka Romawi sangatlah sulit. Jumlah bilangan puluhan, ratusan hingga ribuan
dalam angka Romawi masih bisa dituliskan dan dihafal bentuknya. Misalnya, X
(10), XX (20), C (100), M (1.000). Namun, bila jumlah bilangan jutaan,
milyaran, atau triliunan tentu sangat sulit menuliskannya dalam angka Romawi.
Karena itu, penemuan angka 0 ini memiliki arti penting dalam penghitungan dan
penulisan bilangan.
Pemikiran Muhammad bin Ahmad tersebut
kemudian dilanjutkan oleh Muhammad bin Musa Al Kwarizmy, seorang tokoh penemu
perhitungan Al Jabar yang menjadi dasar ilmu pasti, yang dilahirkan di Khiva
(Iraq) pada tahun 780 M. Dia juga berjasa dalam ilmu ukur sudut melalui fungsi
sinus dan tangent, persamaan linear dan kuadrat serta kalkulus integral. Tabel
ukur sudutnya (Tabel Sinus dan Tangent) menjadi rujukan tabel ukur sudut saat
ini. Selain ahli matematika, ia juga ahli geografi, sejarah dan musik.
Karya-karyanya di bidang matematika terdapat dalam Kitabul Jama wat Tafriq dan
Hisab al-Jabar wal Muqabla. Hasil karya Al-Khwarizmi inilah yang kemudian
menjadi rujukan dan mempengaruhi pemikiran para ilmuwan Eropa, seperti Jacob
Florence, serta Leonardo Fibonacci yang kemudian lebih dikenal masyarakt dunia
sebagai ahli matematika Al Jabar. Penemuan angka 0 ini sangat dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat dunia karena dengan angka 0 tersebut, kini kita
dapat dengan mudah menuliskan jumlah bilangan dari yang terkecil hingga yang
tertinggi dengan bantuan angka 0.
0 comments:
Post a Comment